tag:blogger.com,1999:blog-66400616624049530982024-03-13T12:11:38.127-07:00AGEN SPREI BONITASEJAHTERA Karpet
jl. Jatiasih raya no.66
Pekayon, Bekasi 17423
::> link ini hanya utk menampilkan gambar / motif <::
utk informasi selanjutnya silahkan hubungi :
:: PIN : 27D6B60D
:: telpon : 085719170468
( tidak melayani SMS )
Unknownnoreply@blogger.comBlogger60125tag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-74186767038724705292017-08-30T19:27:00.001-07:002017-08-30T19:27:37.216-07:00Ombak Kecil dan Ombak Besar<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/ombak-kecil-dan-ombak-besar.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/28.jpg' alt='Ombak Kecil dan Ombak Besar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah ombak besar sedang bergulung-gulung
dengan suaranya yang menggelegar, tampak bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya,
seakan-akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa. </p>
<p>Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil
bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan
jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor
ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan,
mengapa dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya?</p>
<p>Suatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak besar. Sambil tertaih-tatih
ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar. Tunggu!”</p>
<p>Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak
besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya
suara. “Ada apa sahabat?” Jawab ombak besar dengan suara menggelegar
hebat.</p>
<p>“Aih, pelankan suaramu. Dengarlah, mengapa engkau bisa begitu besar?
Begitu kuat, gagah, dan perkasa? Sementara diriku, ah, begitu kecil, lemah dan
tak berdaya. Apa sesungguhnya yang membuat ki <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/ombak-kecil-dan-ombak-besar.htm'>Ombak Kecil dan Ombak Besar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-30574306764526105432017-08-21T03:45:00.001-07:002017-08-21T03:45:39.638-07:00Pandangan Maya<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/pandangan-maya.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Pandangan Maya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Aku siap jadi landasanmu bila kelak kamu terjatuh…aku akan selalu siap menangkapmu.”</p>
<p>“ Masa sie??sekalipun aku terjatuh di lautan???”</p>
<p>“ Ya….aku langsung nyebur buat nyelametin kamu..kecuali kalau kamu jatuh dari terjun payungnya nyangkut di pohon…” guraunya kala itu.</p>
<p>“ Canda atau seriusan ya..” gumam kayla.</p>
<p> Ya kala itu Kayla hanya memandang remeh pada pemuda tersebut, pasalnya usia antara mereka hampir sama, hanya beda beberapa bulan saja.</p>
<p> Sesaat mengenang..</p>
<p> Suaranya memang memiliki karakter tersendiri, meski usianya bisa di kategorikan dewasa tahap awal, namun suaranya terdengar begitu dewasa dan bila berkata tercermin sebuah kedewasaan yang muncul sebelum waktunya. Bila percakapan di mulai pasti berujung perdebatan..</p>
<p>“ Hemph…mungkin karena dia mengecap bangku pendidikan dengan ranah hukum. Jadi terbawa dalam kehidupan sehari-hari…kokoh dalam memegang pendapat. Apa ini termasuk egoiskah? Entah..” ujar Kayla di hadapan cermin yang mematulkan sosok dirinya yang tak secantik dahulu.</p>
<p> <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/pandangan-maya.htm'>Pandangan Maya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-7190054474453808202017-07-19T07:27:00.001-07:002017-07-19T07:27:43.210-07:00Rahasia Pensiun Muda, Kaya Raya, Dan Bahagia<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/rahasia-pensiun-muda-kaya-raya-dan-bahagia.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/12.jpg' alt='Rahasia Pensiun Muda, Kaya Raya, Dan Bahagia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pensiun muda, kaya raya, dan bahagia adalah idaman setiap orang. Siapa yang mau kerja sampai tua tapi tetap miskin dan menderita? Ada orang yang setelah menetapkan goal mereka dapat mencapai goal itu dengan cukup mudah. Ada yang perlu kerja sedikit lebih keras… dan akhirnya berhasil. Namun ada juga yang telah bekerja sangat keras tetap belum bisa berhasil. </p>
<p>Sebenarnya apakah sulit untuk bisa pensiun muda, kaya raya, dan bahagia? Ah, nggak. Justru sangat mudah. </p>
<p>Jika memang sangat mudah mengapa banyak orang tidak bisa mencapainya? Nah, inilah alasannya saya menulis artikel ini. </p>
<p>Jawaban singkatnya sederhana sekali. Ini semua bergantung pada definisi sukses yang mereka tetapkan untuk diri mereka. </p>
<p>Lho, maksudnya?</p>
<p>Begini ya. Banyak orang tidak menetapkan secara sadar arti sukses bagi diri mereka. Umumnya orang, termasuk saya juga dulunya, mengadopsi sukses berdasarkan definisi atau kriteria orang lain. Itulah sebabnya bila kita bertanya kepada orang, “Apa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/rahasia-pensiun-muda-kaya-raya-dan-bahagia.htm'>Rahasia Pensiun Muda, Kaya Raya, Dan Bahagia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-57105837755200121932017-07-11T13:36:00.001-07:002017-07-11T13:36:50.311-07:00Wiro Sableng #124 : Makam Ketiga<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-124-makam-ketiga.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/7.jpg' alt='Wiro Sableng #124 : Makam Ketiga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA<br><br>
"IBLIS PENCULIK! BERSIAPLAH MENERIMA KEMATIAN! AKAN KUKIKIS SETIAP GUMPALAN DAGING YANG MELEKAT DI TULANG BELULANG DALAM TUBUHMU!" NENEK MUKA SETAN GONDORUWO PATAH HATI BERSERU KAGET KETIKA DAPATKAN DIRINYA TERBUNGKUS DALAM SERANGAN PEDANG YANG MENABUR CAHAYA PUTIH MENYILAUKAN DAN SAMBARAN HAWA DINGIN MENGGIDIKAN. DENGAN CEPAT NENEK INI MELOMPAT SELAMATKAN DIRI SAMBIL TANGAN KANANNYA MELEPAS PUKULAN. LIMA SINAR HITAM MENDERU KELUAR DARI LIMA KUKU.<br><br>
<br><br>
SEBAGAIMANA diceritakan dalam Episode sebelumnya (Gondoruwo Patah Hati) untuk menyelamatkan diri dari kurungan orangorang Kerajaan, Pendekar 212 Wiro Sableng melarikan diri dengan mencuri dan mempergunakan kuda besar milik Patih Selo Kaliangan. Wiro sengaja memencet kantong anggota rahasia kuda itu hingga dalam sakit luar biasa binatang ini merasa kepala dan sekujur tubuhnya seolah disengat api lalu seperti kesetanan lari menuruni bukit teh <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-124-makam-ketiga.htm'>Wiro Sableng #124 : Makam Ketiga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-3307630731848053612017-06-06T17:45:00.001-07:002017-06-06T17:45:56.034-07:00Menjelang Ujian Tengah Semester<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/menjelang-ujian-tengah-semester.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/1.jpg' alt='Menjelang Ujian Tengah Semester Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.</p>
<p>Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang menyebutkan bahwa bangsa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/menjelang-ujian-tengah-semester.htm'>Menjelang Ujian Tengah Semester Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-6679099089542077052017-05-19T10:27:00.001-07:002017-05-19T10:27:50.378-07:00Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-166-kupu-kupu-giok.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/9.jpg' alt='Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK<br><br>
"Anak gadis...Mulai saat ini namamu Puti Bungo Sekuntum. Julukanmu Ramo-Ramo Giok Ngarai Sianok atau Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok."Gadis Cina bernama Chia Swie Kim yang cantik itu tersenyum."Terima kasih Datuk........." Ketika ChiaSwie Kim hendak menyambung ucapannya datuk Marajo Sati memberi isyarat seraya berbisik. Ada manusia jahil mendekam di luar sana. Agaknya sudah sejak tadi dia mencuri dengar pembicaraan kita. Anak gadis, lekas ubah ujudmu menjadi kupu-kupu giok!" Dengan cepat Chia Swie Kim merubah diri menjadi kupu-kupu batu giok berwarna hijau kebiruan. Datuk Marajo Sati ambil kupu-kupu batu giok itu lalu meletakannya di dalam sebuah lekukan di dinding goa sebelah kiri.<br><br>
<br><br>
SENJA itu angin dari arah laut bertiup lebih kencang dari biasanya. Daun-daun pohon kelapa mengeluarkan suara gemerisik berkepanjangan.<br><br>
Di pondok kayu kediamannya di satu lereng bukit Sutan Panduko Alam yang baru saja menyelesaikan shalat Magrib tengah berzikir khidmat ketika hidungnya mencium bau angin yang mengandung garam. Orang tua ini letakkan tasbih batu hitam di atas pangkuan, memandang ke arah pintu pondok yang tertutup sambil mengusap janggut seputih kapas.<br><br>
"Angin dari laut," ucap Sutan Panduko Alam dalam hati. "Tidak pernah angin dari laut bertiup sampai sejauh ini ke Bukit Melintang. Pertanda apakah yang hend <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-166-kupu-kupu-giok.htm'>Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-88061444619774733752017-05-09T15:01:00.001-07:002017-05-09T15:01:23.682-07:00Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-43-dewi-lembah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/5.jpg' alt='Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
1LIMA PERAJURIT berkuda berderap memasuki halaman rumah yang penuh ditumbuhi pohon singkong. Mereka memiliki tampang-tampang galak, membekal golok besar di pinggang masing-masing. Begitu sampai di depan rumah papan beratap rumbia, kelimanya langsung melompat turun. Yang didepan sekali menendang pintu rumah sambil berteriak:<br><br>
"Adi Sara! Kami perajurit Kadipaten datang membawa surat perintah penangkapan!"<br><br>
Pintu rumah terpental tanggal. Perajurit yang menendang langsung masuk diikuti dua orang temannya. Dua lagi menunggu di luar berjaga-jaga dengan tangan menekan hulu golok. Di dalam rumah, ketika dikejauhan terdengar derap kaki lima perajurit Kadipaten itu, seorang lelaki tua berambut putih memegang bahu seorang pemuda berusia dua puluh tahun seraya berkata:<br><br>
"Anakku Adi! mimpiku semalam mungkin akan menjadi kenyataan. Aku dengar suara derap kaki-kaki kuda dikejauhan. Menuju ke rumah kita ini. Hampir pasti itu adalah orang-orang Kadi <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/wiro-sableng-episode-43-dewi-lembah.htm'>Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-56704655003279073562017-05-09T00:10:00.001-07:002017-05-09T00:10:03.485-07:00Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja!<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/tujuh-cara-mematikan-atau-menyuburkan-team-kerja.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/18.jpg' alt='Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Salah satu kekhasan pemimpin yang baik, justru harus mengenal, kapan kita bisa
mematikan ide kreatif seorang teman atau team kerjamu. Dengan mengenal caranya,
engkau akan menemukan cara baru untuk menyuburkan ide kreatif dari anggota team
kerjamu! Caranya mudah untuk mematikan ide anggota team kerjamu:</p>
Janganlah menatap matanya, tetapi lihatlah barang di sekitarnya, atau tunduk
saja saat dia mengajak engkau bicara!<br>
<br>
Katakanlah padanya, "Siapa yang tanya, penting apa idemu buatku?"<br>
<br>
Tempatkanlah ide temanmu itu dengan cara "brainstorming": Emang
idemu itu satu-satunya yang benar apa? Masih banyak ide bagus lainnya daripada
idemu sendiri! Misalnya temanmu sedang menampilkan ide kreatifnya untuk menghias
dekorasi manten. Dia membuat dekorasi manten yang bernuansa pegunungan lengkap
dengan air terjunnya. Kalau engkau mau mematikan idenya, katakan saja, "Emang
kamu sendiri apa yang punya ide seperti itu, aku pun punya, tapi aku nggak
suka pamer seperti dirimu!"<br>
<br>
Ber-SMS-lah terus selama dia berbicara, dan cukup tanggapi dengan kata,
"Oh iya, baguslah! Ehmm Begitu...?"<br>
<br>
Setiap kali dia berbicara tentang idenya, Anda tidak perlu tanya tentang
idenya yang bagus <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/tujuh-cara-mematikan-atau-menyuburkan-team-kerja.htm'>Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-58758661470427623572017-04-28T09:45:00.001-07:002017-04-28T09:45:49.651-07:00EXPERIENTIAL MARKETING TUKANG OJEK<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/experiential-marketing-tukang-ojek-07-01-2014.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='EXPERIENTIAL MARKETING TUKANG OJEK Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>17 November 2008 – 06:20 (Her Suharyanto) Diposting oleh: Hendri Bun</p>
<p>(Rate: 0 / 0 votes)</p>
<p>Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namanya, yang tinggal di perumahan di pinggiran Jakarta.</p>
<p>Suatu pagi dia keluar rumah dengan mobil untuk mengantar istrinya ke terminal <em>shuttle bus</em> yang menghubungkan perumahan kami dengan sejumlah lokasi strategis di Jakarta. Teman ini sendiri seorang pekerja <em>freelance</em> yang sibuk, tapi selalu menyempatkan diri mengantar anak-anaknya ke sekolah dan istrinya ke terminal, khususnya kalau tidak ada pekerjaan di luar kota atau luar negeri.</p>
<p>Begitu roda mobilnya berputar, dia melihat Irma, tetangganya, baru saja menutup pintu pagar. Tumben berangkat pagi, begitu pikir teman saya. Biasanya Irma berangkat siang. Belum sempat melihat Beni, Irma sudah melambai ke arah tukang ojek yang mangkal di ujung tikungan. Sedetik kemudian, mobil Beni sudah berada di dekat Irma. Esther, istri Beni, langsung heboh berhai-hai dengan Irma. Dan apa yang terjadi?</p>
<p>“Gue nebeng aja ya, ke terminal <em>shuttle bus…</em>” teriaknya. Kemudian dia berteriak kepada si tukang ojek, “Pak, maaf ya… nggak ja <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/experiential-marketing-tukang-ojek-07-01-2014.htm'>EXPERIENTIAL MARKETING TUKANG OJEK Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-15630098557933981062017-04-24T04:37:00.001-07:002017-04-24T04:37:39.257-07:00Berkencan dengan Gagasan<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/berkencan-dengan-gagasan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Berkencan dengan Gagasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kalau aktivitas menulis itu kita ibaratkan makan, maka sebelum makan perlu dipersiapan alat perlengkapannya. Menata meja, piring-sendok-garpu, menempatkan makanan pokok dan lauk pauknya, serta menuangkan minuman adalah bagian dari persiapan itu.</p>
<p>Kalau menulis itu ibarat pacaran, maka perlu dilakukan berbagai pendekatan kepada kawan yang ditaksir sebelum pacaran. Membuat janji bertemu, jalan bersama, ngobroll tentang sejumlah suka dan duka boleh jadi merupakan bagian dari proses menjadi pacar.</p>
<p>Dalam kegiatan menulis, persiapan alias prewriting itu mencakup soal penentuan target pembaca yang dituju (spesifik/umum; rentang usia; status sosial ekonomi; jenis kelamin, jenjang pendidikan, dsb); memilih jenis tulisan yang akan dibuat apakah ringan (artikel, feature, cerpen), semiberat (makalah, modul program, novellet), atau berat (buku, novel, yang memerlukan “nafas panjang”); menentukan cara penyajian yang serius, semi-ilmiah, atau ilmiah/akademis.</p>
<p>Buat saya, persiapan menulis ini ibarat berkencan dengan gagasan. Terkadang perlu membuat skenario, mencoret-coret outline, menentukan working title, judul sementara agar penulisan bisa dimulai; mengum <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/berkencan-dengan-gagasan.htm'>Berkencan dengan Gagasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-47031939722838954112017-04-15T12:54:00.001-07:002017-04-15T12:54:27.197-07:00Meditasi:Timur Bertemu Barat<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/meditasi-timur-bertemu-barat.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/29.jpg' alt='Meditasi:Timur Bertemu Barat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Meditasi adalah jalan pintas untuk mencapai pencerahan. Ini kata para guru spiritual. Meditasi, dalam banyak tradisi, memang sangat dianjurkan. Terutama dalam Buddhisme. </p>
<p>Ada dua jenis meditasi, pertama Samatha Bhavana atau Meditasi Ketenangan, dan yang kedua adalah Vipassana Bhavana atau Meditasi Pandangan Terang. </p>
<p>Ada pandangan yang berbeda di kalangan pengajar meditasi. Ada yang mengatakan bahwa seseorang harus melakukan dan mahir meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu. Baru setelah itu mereka masuk ke meditasi Vipassana Bhavana. Ada juga yang mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan tidak perlu dengan melakukan meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu tapi langsung meditasi Vipassana Bhavana.</p>
<p>Meditasi Samatha Bhavana adalah pemusatan konsentrasi atau perhatian pada objek tertentu, misalnya napas. Ada empat puluh objek yang bisa digunakan untuk menditasi. Napas hanya salah satunya. </p>
<p>Tujuan dari meditasi ini adalah untuk melatih pikiran sehingga terkendali dan akhirnya diam dan hening.Saat kondisi pikiran benar-benar terpusat sangat kuat, hening, diam, dan tercerap sepenuhnya pada objek meditasi maka pada saat itu meditator mencapai kondisi jhana. </p>
<p>Sedangkan meditasi Vipassana Bhavana adalah meditasi perhatian penuh, introspeksi, obse <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/meditasi-timur-bertemu-barat.htm'>Meditasi:Timur Bertemu Barat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-55098901156171378822017-04-01T08:00:00.001-07:002017-04-01T08:00:56.891-07:00The Girl Who Silenced The World For 5 Minutes<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/the-girl-who-silenced-the-world-for-5-minutes.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='The Girl Who Silenced The World For 5 Minutes Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pidato menakjuban anak 12 tahun di ruang sidang PBB.</p>
<p></p>
<p>Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization (ECO).</p>
<p></p>
<p>ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan.</p>
<p></p>
<p>Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar (dan membungkam) beberapa pemimpin dunia terkemuka.</p>
<p></p>
<p>Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun?</p>
<p></p>
<p>Inilah Isi pidato tersebut:</p>
<p></p>
<p>Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization</p>
<p></p>
<p>Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.</p>
<p></p>
<p>Kami menggalan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/the-girl-who-silenced-the-world-for-5-minutes.htm'>The Girl Who Silenced The World For 5 Minutes Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-1088022515678761672017-02-02T21:09:00.001-08:002017-02-02T21:09:52.763-08:00Penantian Sang Ayah<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/penantian-sang-ayah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Penantian Sang Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut.</p>
<p></p>
<p>Benar saja, di sebuah tikungan, sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan.</p>
<p></p>
<p>Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Sebab ia melihat anaknya sedang demam, dan es akan memperparah demam anaknya. Di suatu musim ding <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/penantian-sang-ayah.htm'>Penantian Sang Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-70467234936923464672017-01-10T13:01:00.001-08:002017-01-10T13:01:36.044-08:00One Day To Remember<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/one-day-to-remember.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='One Day To Remember Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pintu ruang musik itu setengah terbuka, dari dalam terdengar sayup-sayup suara biola bernada indah dimainkan, namun beberapa kali berhenti sesaat dan kemudian dimainkan kembali. Kali ketiganya permainan biola itu berhenti, keluarlah sosok wanita bertubuh semampai dengan langkah gontai menyambar sebotol minuman yang terletak di meja samping ruang musik, dia meminumnya seteguk demi seteguk dan memastikan minuman itu berhasil melepas dahaganya, kemudian dia kembali ke ruangan itu.<br />
“Cukup untuk hari ini Quinn, permainanmu sudah lumayan” kata seorang wanita yang sedari tadi dengan setia mendengarkan permainan biola Quinn.<br />
“Tapi… Dunia Internasional tidak menerima kata “Lumayan” Quinn, berlatihlah lebih keras! kelak kau akan berhasil seperti orangtuamu.” tambahnya sambil melangkah keluar meninggalkan ruangan itu dan berbalik sebentar menghadap Quinn “Berlatihlah sampai semua sempurna Quinn! SEMPURNA!” untuk kali ini ia benar-benar telah pergi dari ruangan itu.</p>
<p>“SEMPURNA” hanya kata itu yang menemani kesendirian Quinn saat ini, dan kesendirian itu segera terpecah saat handphone Quinn berdering, “Halo ma, iya Quinn masih di te <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/one-day-to-remember.htm'>One Day To Remember Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-14108107747626696512017-01-04T17:54:00.001-08:002017-01-04T17:54:58.660-08:00Impian Anak Pemulung<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/impian-anak-pemulung.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/21.jpg' alt='Impian Anak Pemulung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“pak ni minum dulu” aku menyodorkan minum untuk bapaknya yang sedang asik meremukan kaleng-kaleng bekas yang kami cari. Bapak menerima minuman yang ku sodorkan tanpa berkata-kata. Mungkin karena bapak sedang lelah jadi dia tidak terlalu meresponku pikirku dalam hati.</p>
<p>Inilah pekerjaanku dan ayahku untuk menyambung hidup kami. Terpaksa pekerjaan ini yang harus kami jalani setelah ayah diPHK dari perusaanya dan ditambah lagi harta kami habis untuk pengobatan ibuku yang sedang sakit keras. Dan imbasnya aku pun juga harus putus sekolah karena bapak tidak sanggup lagi membayar uang sekolahku. Namun aku tidak kecewa karena aku tahu pasti tuhan memiliki rencana yang indah dibalik kejatuhan kami dan cita-citaku juga tidak terlalu tinggi aku hanya ingin menjadi seorang pemain sepak bola.</p>
<p>Setelah lama beristirahat bapak mengajakku untuk melanjutkan mencari ujung tombak penyambung hidup kami. Tapi aku tidak merespon kareena perhatianku tertuju melihat anak-anak yang sedang asik bermain bola di lapangan yang ad <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/impian-anak-pemulung.htm'>Impian Anak Pemulung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-41613550793287985832016-12-17T00:28:00.001-08:002016-12-17T00:28:20.855-08:00Bila Selalu Berpikir Positif, Hal-hal yang Negatif Menyingkir<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/bila-selalu-berpikir-positif-hal-hal-yang-negatif-menyingkir.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/30.jpg' alt='Bila Selalu Berpikir Positif, Hal-hal yang Negatif Menyingkir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Dwiatmo Kartiko</em></p>
<p>Cerita ini diawalai pada hari Minggu di akhir bulan Maret 2007. Teman yang bernama bapak IS, main ke rumah. Ia adalah pengusaha bengkel las kenteng mobil yang berpengalaman. Dia telah menekuni perbengkelan tersebut selama lebih dari 30 tahun. Dia datang ke rumah untuk silaturohmi dan mau ngomong-ngomong sekedar ingin tahu perkembangan bisnis pupuk organik yang saya geluti. Di sela-sela kita berdialog, dia bertanya apakah bisa menolong usahanya yang beberapa bulan terakhir ini sepi. Dalam satu minggu hanya 1 mobil yang digarap, padahal biasanya rata-rata mengerjakan 5 mobil per hari. </p>
<p>Dia (IS) menegaskan: “Bisa bantu nggak?.”
Saya jawab: “Beres. Bisa pak.” </p>
<p>IS: “Mau pakai sarana apa? Apa mau pakai kembang atau jajan pasar?”
Sy: “Nggak usah pakai yang begituan pak. Cukup pakai kekuatan raksasa yang ada dalam diri kita.” </p>
<p>IS: (kebingungan) “Maksudnya?”
Sy: “Ya cuma pakai mindset. Mengatur pikiran kita sedemikian rupa agar bisa menjadi magnet positif, untuk mengundang keberuntungan dan rejeki.” </p>
<p>IS: (tampak bengong) “Cara apa itu, saya baru dengar. Berbahaya nggak?”
Sy: “Dijamin bermartabat. Bisa dipertanggu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/bila-selalu-berpikir-positif-hal-hal-yang-negatif-menyingkir.htm'>Bila Selalu Berpikir Positif, Hal-hal yang Negatif Menyingkir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-74097345462261956902016-12-15T22:11:00.001-08:002016-12-15T22:11:05.116-08:00Antara Perkawanan dan Bisnis<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/antara-perkawanan-dan-bisnis.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/29.jpg' alt='Antara Perkawanan dan Bisnis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Dulu, saya sering sekali mendengar ucapan orang yang diucapkan dengan nada slenge’an. Ungkapan itu berbunyi: “Bisnis ya bisnis, teman ya teman…” Ucapan itu disampaikan saat seorang rekan menawar harga barang yang ditawarkan oleh rekan yang lain. “Kok mahal amat? Kita kan udah lama berkawan, diskon yang gede doong,” ujar rekan yang satu. Sambil meringis, rekan satu lagi segera menyahut, “Aku kan beli ini bukan pakai uangmu kawan, dan bukan pula dibayar dengan perkawanan. Tapi, murni pakai uang…”</p>
<p>Kadang, kita memang menemukan kondisi seperti kisah rekan saya di atas. Karena alasan pertemanan, sebuah bisnis atau usaha, bisa berjalan lancar, tapi juga sebaliknya. Kalau lancar, kadang orang kemudian mengindikasikannya dengan nepotisme. Kalau tidak lancar, kadang bisa merusak persahabatan. Nah, serbasusah kan?</p>
<p>Belakangan, saya getol memaksimalkan potensi orang-orang yang ada di sekeliling saya untuk membantu melancarkan usaha. Dalam artian positif tentunya. Rekan yang bisa urusan desain, saya maksimalkan potensinya untuk menggarap pekerjaan yang berbau desain grafis, mulai dari bikin iklan, brosur, hingga ke banner dan poster. Yang jago menulis, saya kerahkan untuk menulis di beberapa w <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/antara-perkawanan-dan-bisnis.htm'>Antara Perkawanan dan Bisnis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-41900529775752599172016-12-12T02:10:00.001-08:002016-12-12T02:10:21.847-08:00Menungangi Tragika<a href='http://www.nomor1.com/liso6134/menungangi-tragika.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/19.jpg' alt='Menungangi Tragika Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Anda ingin lebih kreatif dan tampil impresif? Salah satu kiatnya adalah tunggangi tragika. Daripada tragika yang biasa-biasa saja, akan lebih hebat Anda bila menunggangi tragika dari sesuatu yang memang hebat, luar biasa.</p>
<p>Aneh sekali, Kamus Besar Bahasa Indonesia terlengkap karya Pusat Bahasa pun tak memuat kata “tragika”. Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endarmoko juga tidak. Kita hanya punya “tragedi”, yaitu gaya sastra dengan warna utama kesedihan. Kata sifat yang kita punya adalah “tragis”, menyedihkan.</p>
<p>Kata tragika merupakan turunan dari bahasa Latin, tragicus, kata sifat yang artinya menyedihkan, membikin duka. Jadi tragika adalah hal-hal yang menyedihkan. Tragika adalah kejadian atau keadaan, boleh juga nasib atau fakta runyam, suatu kemalangan atau keterpurukan yang mengenaskan.</p>
<p>Banyak kejadian tragis yang tak terlalu dibutuhkan kecerdasan kita untuk segera menemukannya. Sebut saja peristiwa bencana atau kecelakaan. Sebut saja itu tragika yang langsung kasat mata. Kita bisa menunggangi tragika jenis ini, dan bisa menjadi lebih kreatif kalau kita berpikir dan berusaha memahami banyak pelajaran yang terkandung di dalamnya.</p>
<p>Selain itu, ada jenis tragika yang tak dengan sendirinya kasat mata, karena tragika jenis ini mengendap di balik kehebatan sesuatu. Jenis ini hanya muncul setelah diungkit dari kedalaman, lewat proses refleksi. Karena itu, kenyataan bahwa Anda dapat memunculkannya <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/liso6134/menungangi-tragika.htm'>Menungangi Tragika Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-2624456742326714152016-11-01T07:43:00.001-07:002016-11-01T07:43:57.381-07:00Jejak Terakhir<a href='http://smartprosumer.com/liso6134/jejak-terakhir.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Desember 1979, aku lupa tanggal dan hari tersebut. Yang kutahu hari itu menjadi hari yang cukup tenang untuk menikmati rumah baru keluargaku sebelum sisa-sisa kolonial Belanda menghabiskan segalanya yang ku punya, menyapu bersih kehidupan di desa sukaharjo, di desa kecil di jawa tangah.<br />
“Kak, ada apa ini?” tanya ku kepada kakak tunggal ku, Hamid.<br />
“Ssssttt!” jawabnya, dengan sebuah isyarat untuk diam.<br />
“Hamid, Hamzah! cepat pergi dari rumah ini, lewat pintu belakang! Dan tak usah kembali!” perintah Ibu dengan wajah cemas dan kebingungan.<br />
“Tapi bu?” tanya ku dengan bimbang.<br />
Belum sempat menjawab pertanyaan ku, Kak Hamid menarik tangan ku yang kala itu tak mau meninggalkan kedua orangtuaku.<br />
“Sebentar kak! Aku pikir kita perlu ini.” sepasang senjata tradisional, ku ambil dari dapur rumah.</p>
<p>Akhirnya kami berdua pergi meninggalkan rumah. Tak disangka beberapa prajurit Belanda Kolonial mengejar kami berdua, dengan spontan langkah seribu kami kerahkan untuk menghindari sergapan prajurit Belanda Kolonial. Sudah lumayan lama kami berdua berlari, tiba-tiba kaki kak Hamid berhenti di sela-sela pepohonan.<br />
“Zah, kita harus berpencar disini untuk memperkecil pandangan Belanda kolonial, aku ke timur kau ke barat” ujar kak Hamid.<br />
“Tidak kak! Kita saudara, satu darah! Kita harus bersama! <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://smartprosumer.com/liso6134/jejak-terakhir.htm'>Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-38469654362065080892016-10-24T01:46:00.001-07:002016-10-24T01:46:39.668-07:00Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss<a href='http://nomor1.com/liso6134/bahasa-aneh-dongeng-dari-negeri-swiss.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/38.jpg' alt='Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dahulu kala hiduplah di Negri Swiss sebuah keluarga bangsawan. Mereka hanya memiliki seorang putra tunggal. Tapi, Putranya itu bodoh dan malas belajar.</p>
<p></p>
<p>Lalu berkatalah Ayahandanya kepadanya,“ Putraku yang terkasih, Engkau harus pergi dari sini. Aku akan mengirim Engkau ke seorang guru yang akan memberimu pelajaran. Aku menginginkan seorang putra yang pandai. “</p>
<p></p>
<p>Lalu pergilah Putra Bangsawan itu ke sebuah kota lain dan tinggal selama satu tahun dengan guru tersebut. Setelah itu, kembalilah Putra Bangsawan itu ke istananya.</p>
<p></p>
<p>Tanya Ayahandanya,“ Putraku, Engkau telah pergi selama satu tahun. Ayo, katakan apa yang telah Kau pelajari ?“</p>
<p></p>
<p>Jawab putranya,“ Baik Ayahanda, sekarang aku sudah bisa menggonggong seperti anjing, saya telah mengerti bahasa mereka.</p>
<p></p>
<p>“ Apa…. ?? “ teriak Ayahandanya dengan marah, “Kamu tidak belajar sedikit pun ? Pergi dari sini, Kamu bukan Putraku lagi Aku tidak ingin melihat kamu lagi di istana ini “</p>
<p></p>
<p>Lalu Putra Bangsawan itu meninggalkan istana ayahnya dan pergi mengembara berhari hari bahkan berminggu minggu lamanya. Suatu ketika tibalah ia di sebuah puri. Waktu itu sudah malam dan ia ingin menginap di puri tersebut. Tua <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/liso6134/bahasa-aneh-dongeng-dari-negeri-swiss.htm'>Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-23462440121668365312016-10-23T15:04:00.001-07:002016-10-23T15:04:17.045-07:00Menjadi Yang Kuinginkan<a href='http://biogreen.biz/liso6134/menjadi-yang-kuinginkan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_024.jpg' alt='Menjadi Yang Kuinginkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Siapa aku?” aku berucap tanpa mengeluarkan suara. Hanya gerak di bibir.</p>
<p>Yang kutahu aku adalah seorang perempuan. Kuliah di universitas dan jurusan yang kuinginkan. Memiliki nilai di tiap semester seperti yang kuinginkan; ya, selalu IPK di atas 3,00 karena aku ingin pintar, lulus dengan nilai yang memuaskan, lantas berkarier menjadi apa yang kuinginkan. Aku memiliki banyak teman, baik perempuan dan lelaki di kampus, di rumah, di sekolahku dulu, dan di beberapa komunitas di mana aku aktif di dalamnya. Dan aku menyukai berdandan. Aku merawat rambutku yang bergelombang panjang, merawat kulitku dengan beragam perlengkapan, memulas wajahku yang tampak ceria dengan warna, dan memakai baju yang aku padankan dengan segala gaya yang aku suka. Menabur parfum vanila yang kugunakan sejak aku kelas 1 SMA.</p>
<p>Tetapi itu dulu. Kini yang kusadari di dalam kursi belakang taksi yang hanya ada aku dan seorang supir taksi yang diam itu, aku tidak lagi mengenal siapa diriku. Tidak ada bau yang mengingatkanku akan keberadaan diriku sendiri.</p>
<p>Lelaki itu kuakui s <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/liso6134/menjadi-yang-kuinginkan.htm'>Menjadi Yang Kuinginkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-45833216471837488212016-10-23T12:12:00.001-07:002016-10-23T12:12:45.396-07:00Manajer SDM yang Efektif<a href='http://nomor1.net/liso6134/manajer-sdm-yang-efektif.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Manajer SDM yang Efektif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Herry Prasetyo</em></p>
<p>Membaca judul tulisan ini, pikiran Anda pasti langsung tertuju kepada manajer sumber daya manusia (SDM) di kantor Anda. Otak Anda pun bekerja untuk “membandingkan” judul di atas dengan pribadi sang manajer SDM, lalu Anda memberikan penilaian pribadi: “oh, iya, manajer SDM saya bekerja sangat efektif, andal, dan baik.” Bisa juga Anda memberikan penafsiran pribadi, “Wow, manajer SDM saya belum bekerja dengan maksimal. Masih banyak hal yang perlu ia pelajari.”</p>
<p>Tulisan ini tidak akan memuaskan rasa penasaran Anda bila Anda membayangkan isinya akan mengupas soal manajer SDM seperti pemikiran Anda. Namun, tulisan ini akan mengajak Anda untuk mencermati tiga kata yang penting dari judul di atas, yaitu “manajer”, “SDM”, dan “efektif”. Lalu, tunjuklah diri Anda: bukankah Anda juga seorang manajer untuk diri sendiri? Bukankah Anda juga seorang sumber daya (SDM) yang perlu Anda kelola? Bukankah pengelolaan itu dapat Anda lakukan sendiri dengan efektif? </p>
<p>Jadi, Anda mulai memahami arah topik ini, bukan? Ya, pembahasan ini menunjuk kepada diri Anda sendiri karena Andalah yang harus menjadi “manajer SDM yang efektif” itu. Bagaimana caranya? </p>
<p>1. Sadari bahwa Anda Seorang Manajer</p>
<p>Langkah pertama adalah Anda perlu menyadari bahwa Anda juga seorang manajer, bukan sekadar “karyawan biasa”. Anda berhak memimpin dan men <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/liso6134/manajer-sdm-yang-efektif.htm'>Manajer SDM yang Efektif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-69224335364068284202016-10-18T14:12:00.001-07:002016-10-18T14:12:08.693-07:00Lebih Dari Satpam<a href='http://nomor1.com/liso6134/lebih-dari-satpam.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/18.jpg' alt='Lebih Dari Satpam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Di sebuah ruangan kecil berbentuk persegi empat ukuran 3×3, terdapat seorang yang bertubuh besar, berotot, dan tinggi. Sebenarnya itu adalah sebuah pos satpam. Sebuah tempat dimana laki-laki itu setiap pagi datang dan bekerja sampai sore hari tiba. Meskipun dia seorang satpam tapi ia juga tidak seperti satpam. Itu dikarenakan rambutnya yang panjang, tidak seperti seorang satpam yang selalu berambut pendek.</p>
<p>Namanya Ricky Subarja. Nama yang selalu kulihat di dada sebelah kiri baju satpamnya. Nama yang mungkin tidak asing lagi bagi kami siswa SMA Negeri 4. Aku juga agak heran kenapa seorang satpam bisa sebegitu terkenal dikalangan murid-murid di sekolahanku. Apalagi dikalangan siswa putra, dia bagaikan seperti teman mereka sendiri.</p>
<p>Lambat laun aku mengerti kenapa satpam tersebut begitu terkenal di kalangan murid-murid. Itu dikarenakan satpam tersebut sangat ramah dan mudah bergaul dengan para murit-murid di sekolah ini. Aku juga sering melihat satpam tersebut bercanda bersama murid-murid di pos satpamnya. Pos satpamnya juga sering menjadi tempat tongkrongan anak-anak ketika sedang istirahat.</p>
<p>Tetapi meskipun satpam tersebut sangat ramah terhadap murid-murid. Adakalanya satpam tersebut sangat marah dengan kelakuan para siswa yang tidak menaati peraturan. Pernah juga aku melihat dia memarahi seorang si <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/liso6134/lebih-dari-satpam.htm'>Lebih Dari Satpam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-87059214322839855682016-10-16T07:36:00.001-07:002016-10-16T07:36:49.375-07:00Wiro Sableng #42 : Badai Di Parang Tritis<a href='http://nomor1.org/liso6134/wiro-sableng-episode-42-badai-di-parang.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/40.jpg' alt='Wiro Sableng #42 : Badai Di Parang Tritis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
SIANG ITU laut selatan tampak cerah. Ombak memecah tenang di pantai Parangtritis. Burungburung laut terbang berkelompok-kelompok dan angin bertiup membendung teriknya sinar sang surya.<br><br>
Belasan perahu tampak berjejer di tepi pasir. Para nelayan sibuk memperbaiki dan membenahi jaring masingmasing untuk persiapan turun ke laut malam nanti. Di tepi pantai, dibawah jejeran pohonpohon kelapa anak-anak ramai bermain-main. Baik nelayan-nelayan maupun anak-anak itu semuanya serta merta memalingkan kepala ketika telinga mereka menangkap suara tiupan seruling yang keras dan merdu. Yang meniup seruling ternyata adalah seorang bocah bertelanjang dada. Anak ini meniup suling bambunya sambil duduk di atas punggung seekor kerbau yang melangkah di sepanjang jalan di teluk.<br><br>
"Anak si Kantolo itu pandai sekali meniup suling. Mengalahi kepandaian ayahnya...." berkata salah seorang nelayan lalu menyedot rokok kawungnya dalam-dalam.<br><br>
Ketika anak dan kerbau bergerak menjauhi tepi pasir seorang nelayan berseru, "Bocah pintar! Berh <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/liso6134/wiro-sableng-episode-42-badai-di-parang.htm'>Wiro Sableng #42 : Badai Di Parang Tritis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6640061662404953098.post-60787914137687262492016-10-13T07:57:00.001-07:002016-10-13T07:57:34.446-07:00Kisah Sebuah Pohon Apel<a href='http://biogreen.biz/liso6134/kisah-sebuah-pohon-apel.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_024.jpg' alt='Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Suatu ketika, hiduplah sebuah pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.</p>
<p></p>
<p>Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.</p>
<p></p>
<p>Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.</p>
<p></p>
<p>Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.</p>
<p></p>
<p>"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.</p>
<p></p>
<p>"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."</p>
<p></p>
<p>Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."</p>
<p></p>
<p>Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.</p>
<p></p>
<p>Sua <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/liso6134/kisah-sebuah-pohon-apel.htm'>Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Unknownnoreply@blogger.com